Amboina, Maluku Selatan, 01 Desember 2020.

Pada tanggal 1 Desember 1961, hak rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri akhirnya diakui oleh dunia. Kepada seluruh rakyat West Papua, dari Sorong sampai Samarai, dari seantero Melanesia dan dari seluruh dunia.

Sehingga dihari ini, tanggal 01 Desember 2020, untuk pertama kalinya Bendera Bintang Kejora berkibar di Kota Ambon Maluku, dalam memperingati hari embrio politik yang ke 59 tahun. Bendera Bintang Kejora dikibarkan di kota Ambon di lokasi Jembatan Merah Putih (Marthafons)

Pengibaran bendera Bintang Kejora ini menarik perhatian warga sekitar, sehingga anggota polisi datang untuk menurunkannya.

Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Kota Ambon, Maluku ini adalah bukti rasa solidaritas dari pemuda Republik Maluku Selatan di Maluku terhadap bangsa negara Papua Barat, dalam spirit Melanesia bersatu, agar supaya Bangsa Papua dan Maluku tetap semangat untuk secara bersama melawan kolonial Republik Indonesia. Dalam hal ini kami dari Tanah Air Maluku salut kepada basudara Gerakan Muda Aboru atas kerjasama yang baik sehingga bendera Bintang Kejora dapat dikibarkan di bumi Amboina.

Dan hari ini juga, di wilayah Papua Melanesia, secara damai melakukan orasi politik sebagai akhir dari Otonomi Khusus, dan harus bersiap untuk mengambil alih negara West Papua kembali yang selama ini dianeksasi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga hukum-hukum yang datang dari Jakarta tidak berlaku untuk Bangsa Papua.

Kepada semua kelompok solidaritas internasional, marilah kita bersolidaritas dengan Bangsa Papua untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora di mana pun kalian berada. Aksi solidaritas serentak dilakukan, dan bagikan di media sosial.

Bulan-bulan terakhir penuh dengan penderitaan bagi rakyat West Papua. Mereka dibunuh dan dihabisi secara sistematis oleh tentara Indonesia. Tokoh-tokoh keagamaan mereka, seperti Pendeta Yeremia Zanambani dan Rufinus Tigau, seorang Katekis dari Gereja Katolik, disiksa dan dibunuh. Seorang perempuan berumur 19 tahun, Dimisi Balingga, dibunuh oleh tentara Indonesia di Sentani pada tanggal 4 November. Mahasiswa-mahasiswa West Papua banyak yang ditahan dan dibrutalisasi, hanya karena mereka mengadakan demonstrasi kecil-kecilan. Rakyat Papua tidak aman di bawah penjajahan Indonesia.

Perjuangan panjang rakyat Papua mencetak banyak tanggal-tanggal bersejarah: 1 Juli 1971, 14 Desember 1988, 27 November 1997, Kongres Rakyat Papua Kedua pada tahun 2000, Kongres Rakyat Papua Ketiga pada tahun 2011, dan Deklarasi Saralana pada tahun 2014. Indonesia sadar bahwa tanggal ini adalah tanggal penting bagi Bangsa Papua dan untuk masa depan West Papua.

Bangsa Papua sudah mengumumkan suatu Undang – Undang Dasar Sementara untuk West Papua. Ini adalah langkah yang penting, tapi Bangsa Papua harus terus melangkah maju. Rakyat West Papua harus siap. Sudah saatnya Bangsa Papua menunjukkan kepada Indonesia dan seluruh dunia bahwa Bangsa Papua serius, dan siap mengambil kembali kemerdekaan negaranya.

Free West Papua
Free Republik Maluku Selatan

Mena Muria!